BUNGA

Selasa, 18 November 2014

Masalah Nomor Verifikasi Instagram



Ini sering terjadi oleh pengguna instagram di semua belahan dunia. Entah masalahnya karena apa, tapi tiba-tiba instagram kamu hanya bisa digunakan melihat-lihat tanpa bisa meng-upload foto, mem-follow dan me-like. Ini mengganggu sekali apalagi bagi kalian yang sudah punya banyak followers, sayang sekali kan jika harus membuat akun baru.

Pengalaman ini dialami oleh kakak ku, karena itu instagram sudah sejak lama ia gunakan, aku merasa kasian dan mencari tahu cara untuk mendapatkan kode verifikasi yang dikirim ke nomor HP. Aku mencoba mengganti-ganti nomor HP di setting an instagram tapi tetap saja tidak mendapatkan nomor verifikasi akun instagramnya. Itu berhasil saat aku mencoba cara ini :

1. Pergi ke website receive-sms-online.com
2. Pilih salah satu nomor yang ada pada website itu dan masukkan pada setting profil instagram kamu
3. Refresh website pada nomor yang sudah kamu pilih untuk menerima sms nomor verifikasi
4. Sms akan masuk ke website tadi setelah beberapa detik instagram mu mengirimkan kode nya
5. Nomor verifikasi akan masuk pada website itu kemudian kamu ketik nomor kode verifikasi itu pada instagram kamu
6. Instagram kamu dapat kamu gunakan kembali :)

Jika tetap tidak ada sms masuk dari instagram di website diatas, kamu bisa mencoba nomor yang lain pada website itu pada instagram kamu untuk mengulang langkah no 2.

37 : Pengalaman Penipuan Bisnis Online

Sudah tidak heran dengan penipuan yang terjadi di bisnis online. Sering juga saya baca curhatan para sista onlineshop yang tertipu dengan banyak motif. Tapi bagi saya ini awal penipuan setelah lumayan lama berdagang online.

Ini berawal dari menjual barang-barang tidak terpakai di rumah, haha lumayan kan kalo bisa menghasilkan uang. Saya menjual helm Ninja di website yang menurut saya sangat cepat menjual barang apapun disana, ex toko*****.com.

Beberapa hari kemudian saya mendapat telepon dari seorang bapak-bapak, logatnya seperti bukan orang jawa, ia ingin membeli helm yang sudah saya iklankan di website dan meminta barang dikirim ke Bandung. Tanpa nego, ia meminta nomer rekening saya dan ia mengirim alamat lengkap untuk pengiriman paket helm itu. Malamnya saya di telepon untuk menge-cek saldo rekening apakah sudah masuk uang yang ia transfer. Menggunakan internet banking, saya cek mutasi rekening saya tidak ada catatan uang transfer masuk ke rekening saya. Saya capture mutasi rekening itu untuk bukti. Saya bilang ke pembeli kalau uang nya belum masuk, tapi si pembeli ngotot kalau uangnya sudah ditransfer ke rekening saya. Okelah, karena pembeli adalah raja, saya bergegas ke ATM terdekat untuk mengecek di mesin ATM, dan hasilnya tetap tidak ada. Saya bilang lagi ke pembeli kalau tidak ada uang masuk dari transferan dia, dia bilang akan melaporkan ini ke pihak mandiri. Kemudian ia menyuruh saya mengecek ulang di ATM dan menunggu nya menelepon saat saya tiba di ATM. Setelah kedua kalinya saya di ATM, saya sms pembeli itu karena hasilnya tetap tidak ada uang transferan. Lantas pembeli itu menelepon saya dan menyuruh menunggu untuk disambungkan ke Customer Service Mandiri sehingga kita melakukan percakapan bertiga. Setelah pembeli melaporkan transfer yang tidak masuk ke rekening saya, pihak CS Mandiri memandu saya untuk masuk ke mesin ATM dan memasukkan kartu ATM saya, dari situ saya curiga, saya bingung harus bagaimana, saya cari satpam tidak ada karena sudah malam, saya tanya tukang parkir ia mengatakan itu penipuan, akhirnya saya matikan HP saya. Kemudian pembeli menelepon saya menjelek-jelekkan saya mengatakan bahwa saya penipu karena ia bersikeras mengatakan uangnya sudah ditransfer ke rekening saya, ia bilang akan memblokir ATM saya dan melaporkan pada pihak Bank karena telah menipu apalagi dia mengatakan bahwa dia orang TNI. Ia terus menelepon saya.

Besoknya saya print buku rekening ke bank dan tetap tidak ada transferan masuk, saya tanyakan ke Teller apakah ada CS bank memandu nasabah memasukkan kartu ATM ke mesin, teller bilang tidak ada.

Ini pelajaran dan pengalaman baru bagi saya, dan bodohnya saya tidak tahu kalau memblokir ATM itu hanya bisa diblokir oleh pengguna ATM itu bukan oleh orang lain. Penipu itu juga tidak bisa memberikan bukti resi transfer melalui BBM, Line, WA.

Berhati-hatilah sista dan agan2 yang berdagang online, semoga bisa bermanfaat :)

Rabu, 13 Maret 2013

36

Untuk kamu yang berusaha membohongi perasaanmu,
Aku tahu tak semudah itu kamu beranjak, aku yakin rasa itu masih tertinggal disana, dan akan tetap disana. Seperti aku yang tak ingin membuangnya begitu saja. Dan aku yang akan mengisinya di setiap mimpiku, aku akan menemuimu di setiap tidurku.
Untuk kamu yang berperan sebagai sahabat dan kekasihku, mungkin maaf pun tak cukup untuk aku yang sudah menarik ulur perasaanmu, terima kasih untuk kenangan singkat dan selalu mengundang airmata tiap kali aku mengingatnya. Apakah dengan cepatnya kamu lupa dengan candaan yang biasa menemani setiap detik kita ? Apakah kamu dengan mudahnya meninggalkan kebiasaan kita untuk berbincang kecuali saat kuliah berlangsung ? Apa kamu lupa dengan setiap hal bodoh yang kita lakukan ? Apakah  kamu lupa cara mu menghibur ku saat aku marah ? Apakah kamu lupa dengan rencana kita yang terlalu jauh di masa depan ? Apakah kamu lupa dengan nama ini "cila" ?

if you should ever find someone new
I know she better be good to you
'Cause if she doesn't then
I'll be there

Don't you know baby yeah yeah
I'll be there
I'll be there
Just call my name and
I'll be there

Minggu, 23 Desember 2012

35

Kadang bagiku perlu berbohong untuk menanggapi lawan bicara yang sombong. Biar dia merasa diatas langit masih ada langit. Apalagi sombong tapi nyatanya tong kosong nyaring bunyinya. Unik. Dulu mengejar profesi A , sekarang menjelek-jelekkan profesi A. Masuk PTN aja dari belakang , masih bisa-bisanya mau mencoba jurusan yang lebih tinggi , pantes aja sarjana udah kayak sampah. Lucu. Menghakimi orang padahal kita cuma berkenalan sebentar tanpa cerita panjang. Kasian. Kalo seumpama karma dari mulut harimaunya itu berbalik ke dia~

Selasa, 27 November 2012

34 : Airmata Ibu

Sekedar share cerita tentang Ibu :

Suatu hari seorang wanita duduk santai bersama suaminya , pernikahan mereka berumur 21 tahun, mereka mulai bercakap dan ia bertanya pada suaminya, ” Tidakkah engkau ingin keluar makan malam bersama seorang wanita?”. Suaminya kaget dan berkata,” Siapa? Saya tak memiliki anak juga saudara”. Wanita itupun kembali berkata,” Bersama seorang wanita yang selama 21 tahun tak pernah kau temani makan malam”.
Tahukah kalian siapa wanita itu??
Ibunya…
Wanita itu berkata pada suaminya, ”Selama kita bersama tak pernah engkau bersama ibumu walau sejenak saja, hubungilah beliau, ajak makan malam berdua..luangkan waktumu untuknya”, suaminya terlihat bingung, seakan-akan ia lupa pada ibunya.
Maka hari itu juga ia menelpon ibunya, menanyakan kabar dan berkata “ Ibu, gimana menurutmu jika kita habiskan malam ini berdua, kita keluar makan malam. Saya akan menjemput ibu, bersiaplah”. Ibunya heran, ” Anakku, apakah terjadi sesuatu padamu?” jawabnya. ” Tidak ibu”, berulang kali sang ibu bertanya.
“ Ibu, malam ini saya ingin keluar bersamamu”.
Mengherankan! Ibunya begitu tak percaya namun sangat bahagia. “Mungkin kita bisa makan malam bersama, bagaimana menurutmu?”. Ibunya kembali bertanya, ”Saya keluar bersamamu anakku?”
Ibunya seorang janda, ayahnya telah lama wafat, dan anak lelakinya teringat padanya setalah 21 tahun pernikahannya. Hal yang sangat menggembirakannya, begitu lama waktu telah berlalu ia dalam kesendirian, dan datanglah hari ini, anaknya menghubunginya dan mengajaknya bersama. Seolah tak percaya, diapun bersiap jauh sebelum malam tiba. Tentu, dengan perasaan bahagia yang meluap-luap! Ia menanti kedatangan anaknya.
Laki-laki itupun bercerita : “ Setibaku di rumah menjemput ibu, kulihat beliau berdiri di depan pintu rumah menantiku”
Wanita tua…menantinya di depan pintu! “Dan ketika beliau melihatku, segera ia naik ke mobil.
Saya melihat wajahnya yang dipenuhi kebahagiaan, ia tertawa dan memberi salam padaku, memeluk dan menciumku, dan berkata: Anakku, tidak ada seorang pun dari keluargaku..tetanggaku…yang tidak mengetahui kalau saya keluar bersamamu malam ini, saya telah memberitahukan pada mereka semua, dan mereka menunggu ceritaku sepulang nanti” Lihat bagaimana jika seorang anak mengingat ibunya!
Sebuah syair berbunyi :
Apakah yang harus kulakukan
agar mampu membalas
kebaikanmu? Apakah yang harus kuberikan
agar mampu membalas
keutamaanmu?

Bagaimanakah kumenghitung
kebaikan-kebaikanmu ?
Sungguh dia begitu
banyak..sangat banyak..dan
terlampau banyak!

Dan kami pun berangkat, sepanjang jalan saya pun bercerita dengan ibu, kami mengenang hari-hari yang lalu.
Setiba di restoran, saya baru menyadari bahwa baju yang dikenakan ibu adalah baju terakhir yang Ayah belikan untuknya, setelah 21 tahun saya tak bersamanya tentu pakaian itu terlihat sangat sempit, dan saya pun terus memperhatikan ibuku. Kami duduk dan datanglah seorang pelayan menanyakan menu makanan yang hendak kami makan, kulihat ibu membaca daftar menu dan sesekali melirik kepadaku, akhirnya kufahami kalau ibuku tak mampu lagi membaca tulisan di kertas itu. Ibuku sudah tua dan matanya tak bisa lagi melihat dengan jelas.
Kubertanya padanya,” Ibu, apakah engkau mau saya bacakan menunya?” Beliau segera mengiyakan dan berkata, “ Saya mengingat sewaktu kau masih kecil dulu, saya yang membacakan daftar menu untukmu, sekarang kau membayar utangmu anakku..kau bacakanlah untukku”
Maka sayapun membacakan untuknya, dan demi Allah..kurasakan kebahagiaan merasuki dadaku..
Beberapa waktu datanglah makanan pesanan kami, saya pun mulai memakannya. Tapi ibuku tak menyentuh makanannya, beliau duduk memandangku dengan tatapan bahagia. Karena rasa gembira beliau merasa tak selera untuk makan.
Dan ketika selesai makan, kami pun pulang, dan sungguh, tak pernah kurasakan kebahagian seperti ini setelah bertahun-tahun. Saya telah melalaikan ibuku 21 tahun lamanya.
Setiba di rumah, kutanyakan padanya : “ Ibu..bagaimana menurutmu kalo kita mencari waktu lain untuk keluar lagi?” beliau menjawab,” Saya siap kapan saja kau memintaku!”
Maka haripun berlalu, Saya sibuk dengan pekerjaan..dengan perdagangan..dan terdengar kabar Ibuku jatuh sakit. Dan beliau selalu menanti malam yang telah kujanjikan. Hari terus berlalu dan sakitnya kian parah. Dan…(Ya Alloh … Astaghfirullohal al’adzim…Ibuku meninggal dan tak ada malam kedua yang kujanjikan padanya.
Setelah beberapa hari, seorang laki- laki menelponku, ternyata dari restoran yang dulu kudatangi bersama ibuku. Dia berkata,” Anda dan istri Anda memiliki kursi dan hidangan makan malam yang telah lunas” Kami pun ke restoran itu, setiba disana..pelayan itu mengatakan bahwa Ibu telah membayar lunas makanan untuk saya dan istri.
Dan menulis sebuah surat berbunyi : “Anakku, sungguh saya tahu bahwa tak akan hadir bersamamu untuk kedua kalinya.
Namun, saya telah berjanji padamu, maka makan malamlah dengan uangku, saya berharap istrimu telah menggantikanku untuk makan malam
bersamamu”
Saya menangis membaca surat ibuku…dimana saya selama ini ?? di mana cintaku untuk Ibu?? Selama 21 tahun…. ….

dikisahkan kembali dari muhadharah syekh Nabil al ‘audhy- hafizhahullahu ta’ala- (ﻚﻠﻤﻟﺍ ﺪﺒﻋ ).

33

"Bagaimana kamu belajar ikhlas jika apa yang kamu miliki itu kekal abadi ?"
"Bagaimana kamu belajar bersabar jika apa yang kamu inginkan dengan mudah kamu dapat?"
"Bagaimana kamu belajar bangkit jika dalam hidupmu tak pernah kamu jumpai kegagalan ?"
"Bagaimana kamu belajar arti kuat jika kuat adalah cara satu-satunya yang harus kamu lakukan ?"
"Bagaimana kamu belajar bersyukur jika kepalamu terus saja melihat ke atas ?"
"Bagaimana kamu belajar berusaha jika nasiblah pedoman hidupmu ?"

Sabtu, 24 November 2012

32

Cinta itu praktis. Bagiku yang pernah dikecewakan dan mengecewakan.
Kita itu labil. Jangan saling menyalahkan mengapa kita berakhir atau bagaimana kita bisa memulai bahkan apa yang membuat kita bertahan. Dia memberi 'racun' ? Mengapa kita tak bisa langsung membunuhnya ?
Dia memberi kita 'mawar'? Mengapa kita tak bisa membuatnya bak seorang raja juga ?
Semua itu layaknya simbiosis mutualisme, saling menguntungkan. Cinta itu simple atau ribet tergantung kitanya. Mau berpura-pura sampai kapan kalo memang menyakitkan ? Setia sih boleh tapi lihat sendiri situasinya. Memang gak gampang , tapi mau terus diinjak-injak sama kaum cowok ? Katanya emansipasi wanita ? Masih mau dianggap lemah padahal kita masih bisa melakukan setara dengan mereka ?
Bukan nya gampang cari cowok atau gampang bilang putus tapi kalo sudah sakit ? Aku juga pernah bodoh seperti kalian , tapi memangnya hidup kita singkat ? Pasti akan berakhir dengan dia ? The end ~